Minggu, 13 Januari 2013

Indonesia maunya apa?

Pada saat saya melihat kasus mobil listrik yang merupakan sebuah inovasi dibidang teknologi rekayasa yang sangat luar biasa telah mengalami kecelakaan saat ujicoba dan timbul kasus dimana penciptanya yaitu Dr. Danet Suryatama yang merupakan Insinyur dan pernah bekerja di pabrik Daimler-Chrysler tidak dihargai, saya kembali teringat kasus dimana Indonesia tahun 1995 sudah hampir akan mengembangkan sayap tinggal landas menuju Indonesia yang maju dalam IPTEK dengan rekayasa teknologi dibidang kedirgantaraan dengan produk N-250 "Gatot Koco" yang tidak lain merupakan karya bapak B.J. Habibie dan dibuat oleh Industri Pesawat Terbang Nusantara. Sungguh suatu kebanggaan yang tak ternilai melihat dua produk tersebut diciptakan oleh insinyur asli anak bangsa dan dan dibuat menggunakan komponen yang mayoritas dibuat di Indonesia sendiri!. Ironisnya, keduanya ternodai oleh orang-orang yang sudahlah tidak mampu membangkitkan Indonesia malah tidak mendukung orang yang jelas-jelas telah menunjukkan dedikasinya untuk Indonesia!. Pantaslah para orang cerdas di Indonesia enggan untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia, karena untuk prosesnya saja mereka tidak didukung dan dihormati. Sedangkan kinerja mereka di luar negeri jauh lebih diakui, dihargai dan dihormati oleh negara tempat mereka bekerja.

Indonesia harus berbenah! dimulai dari diri sendiri untuk lebih menghargai orang lain, menghormati orang lain, santun dalam berbicara, cerdas dalam bersikap, dan harus meningkatkan intelektualnya terutama bagi para generasi muda! Kita tidak mungkin memasrahkan nasib bangsa ini pada generasi muda yang penuh kegalauan, anarkisme, dan mudah emosi serta labil jiwanya. Generasi muda Indonesia haruslah cerdas, penuh semangat, kritis namun tidak anarkis. Saya prihatin dengan segala situasi kehidupan di Indonesia sehingga muncul anggapan "setiap hal harus ditanggapi dengan kekerasan". Namun itu semua bisa kita ubah! Pertama dimulai dengan tekad yang kuat dalam diri! Ubahlah pemikiran dalam diri kita! Hadapi semuanya dengan penuh senyuman dan buatlah situasi yang nyaman disekitar kita sehingga pergaulan pun akan semakin baik dan pada akhirnya tingkat kriminalitas akan berkurang secara signifikan seiring dengan membaiknya kehidupan sosial bangsa Indonesia.